KUPANG. Arahntt.com Dalam rangka untuk terus melestarikan Budaya khususnya budaya Tenun ikat, UPTD Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Hasil Kajian Kain Tenun Kabupaten Malaka bertempat di Aula UPTD Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, pada Rabu (20/12/2023).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala UPTD Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Aplinuksi M.A. Asamani,S.Sos,M.Si yang dalam hal ini mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT. Dalam sambutannya saat membacakan sambutan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT mengatakan Provinsi NTT memiliki berbagai keberagaman budaya baik rumah adat, sistem kesenian, corak ragam kain tenun yang hari ini dilakukan sosialisasi khususnya pada Kain Tenun Kabupaten Malaka. Selain itu keberagaman budaya lainnya di NTT meliputi pula sistem mata pencaharian, atraksi budaya, atraksi seni, benda-benda hasil karya budaya dan lain-lain.
Hal ini menunjukkan bahwa NTT merupakan Provinsi yang memiliki kekayaan budaya, yang menjadi potensi dalam pembangunan manusia yang berkarakter dan berbudi baik. Seluruh kekayaan budaya ini hendaknya menjadikan Museum sebagai pusat informasi dan pusat publikasi yang menjadi tarik bagi masyarakat khususnya generasi muda untuk belajar budaya NTT sebagai landasan dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat, jelas Aplinuksi.
“Sosialisasi kajian kain tenun kabupaten Malaka ini tentunya memberikan semangat kepada kita untuk menjadikan museum sebagai tempat belajar tentang tata nilai dan budaya sebagai dasar dalam pembentukan karakter manusia dan generasi muda dewasa ini. Sebagai manusia yang berkarakter adalah manusia yang tidak meninggalkan nilai-nilai budaya. Oleh karena itu Museum menjadi pusat informasi terkait peradaban manusia baik tata nilai maupun hasil karya budaya. Museum sebagai pusat informasi budaya menjadi tempat belajar bagi seluruh generasi muda serta seluruh masyarakat dalam pembentukan karakter yang berbasis budaya daerah,” ujarnya.
Aplinuksi menambahkan dengan diselenggarakannya kegiatan sosialisasi hasil kajian kain tenun Kabupaten Malaka, hal ini memberikan pesan bagi masyarakat serta generasi muda untuk lebih memahami tentang kain tenun Malaka yang merupakan salah satu benda koleksi museum yang perlu digali informasi dan nilai historisnya serta nilai peradaban bagi masyarakat di Kabupaten Malaka khususnya dan Provinsi NTT pada umumnya.
UPTD Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT sebagai pusat peradaban terus melakukan pelestarian, perlindungan dan perawatan terhadap seluruh benda-benda koleksi museum agar menjadi sumber ilmu pengetahuan dan pendidikan budaya, pungkasnya.
Dikesempatan yang sama, dalam laporan panitia yang dibacakan oleh panitia Sosialisasi hasil kajian kain tenun Kabupaten Malaka, Andre, S.Sos.,M.Si mengatakan maksud pelaksanaan kegiatan sosialisasi hasil kajian kain tenun Kabupaten Malaka Provinsi NTT yaitu untuk melakukan pengembangan informasi kepada seluruh publik tentang eksistensi kain tenun Malaka sebagai salah satu hasil karya budaya masyarakat di Provinsi NTT.
Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan publik tentang nilai historis dan nilai budaya terkait kain tenun Malaka di kancah Nasional serta Internasional. Tujuan lain adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar dapat memelihara budaya daerah itu sendiri serta tujuan penting lainnya, jelas Andre.
Peserta pada kegiatan sosialisasi Hasil Kajian Kain Tenun Kabupaten Malaka ini berjumlah 100 orang yang merupakan perwakilan dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi NTT, Dekranasda Provinsi NTT, para pemerhati budaya, komunitas pencinta budaya dan mahasiswa.
Untuk diketahui dalam kegiatan sosialisasi ini juga diisi dengan pemaparan materi terkait Hasil Kajian Kain Tenun Kabupaten Malaka. Bertindak selaku narasumber yaitu Drs. Leonardus Nahak.,M.A, Drs. Sixtus Tey Seran dan yang menjadi moderator adalah Dr.Wenseslaus Gampur, S.Pd.,M.Si. Selain itu dalam kegiatan sosialisasi ini juga dibagikan buku kepada para peserta sosialisasi yakni buku hasil kajian berjudul ‘Tenunan Malaka’. Penulis buku adalah Drs. Leonardus Nahak.,M.A, dan empat orang pengumpul data yaitu Aplinuksi M.A. Asamani,S.Sos,M.Si, Saleha H. Wongso,SE,MM, Megawaty Badjideh,SE dan Feronika Doe Gili. (NA/Tim)
KUPANG. Arahntt.com Dalam rangka untuk terus melestarikan Budaya khususnya budaya Tenun ikat, UPTD Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Hasil Kajian Kain Tenun Kabupaten Malaka bertempat di Aula UPTD Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, pada Rabu (20/12/2023).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala UPTD Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Aplinuksi M.A. Asamani,S.Sos,M.Si yang dalam hal ini mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT. Dalam sambutannya saat membacakan sambutan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT mengatakan Provinsi NTT memiliki berbagai keberagaman budaya baik rumah adat, sistem kesenian, corak ragam kain tenun yang hari ini dilakukan sosialisasi khususnya pada Kain Tenun Kabupaten Malaka. Selain itu keberagaman budaya lainnya di NTT meliputi pula sistem mata pencaharian, atraksi budaya, atraksi seni, benda-benda hasil karya budaya dan lain-lain.
Hal ini menunjukkan bahwa NTT merupakan Provinsi yang memiliki kekayaan budaya, yang menjadi potensi dalam pembangunan manusia yang berkarakter dan berbudi baik. Seluruh kekayaan budaya ini hendaknya menjadikan Museum sebagai pusat informasi dan pusat publikasi yang menjadi tarik bagi masyarakat khususnya generasi muda untuk belajar budaya NTT sebagai landasan dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat, jelas Aplinuksi.
“Sosialisasi kajian kain tenun kabupaten Malaka ini tentunya memberikan semangat kepada kita untuk menjadikan museum sebagai tempat belajar tentang tata nilai dan budaya sebagai dasar dalam pembentukan karakter manusia dan generasi muda dewasa ini. Sebagai manusia yang berkarakter adalah manusia yang tidak meninggalkan nilai-nilai budaya. Oleh karena itu Museum menjadi pusat informasi terkait peradaban manusia baik tata nilai maupun hasil karya budaya. Museum sebagai pusat informasi budaya menjadi tempat belajar bagi seluruh generasi muda serta seluruh masyarakat dalam pembentukan karakter yang berbasis budaya daerah,” ujarnya.
Aplinuksi menambahkan dengan diselenggarakannya kegiatan sosialisasi hasil kajian kain tenun Kabupaten Malaka, hal ini memberikan pesan bagi masyarakat serta generasi muda untuk lebih memahami tentang kain tenun Malaka yang merupakan salah satu benda koleksi museum yang perlu digali informasi dan nilai historisnya serta nilai peradaban bagi masyarakat di Kabupaten Malaka khususnya dan Provinsi NTT pada umumnya.
UPTD Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT sebagai pusat peradaban terus melakukan pelestarian, perlindungan dan perawatan terhadap seluruh benda-benda koleksi museum agar menjadi sumber ilmu pengetahuan dan pendidikan budaya, pungkasnya.
Dikesempatan yang sama, dalam laporan panitia yang dibacakan oleh panitia Sosialisasi hasil kajian kain tenun Kabupaten Malaka, Andre, S.Sos.,M.Si mengatakan maksud pelaksanaan kegiatan sosialisasi hasil kajian kain tenun Kabupaten Malaka Provinsi NTT yaitu untuk melakukan pengembangan informasi kepada seluruh publik tentang eksistensi kain tenun Malaka sebagai salah satu hasil karya budaya masyarakat di Provinsi NTT.
Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan publik tentang nilai historis dan nilai budaya terkait kain tenun Malaka di kancah Nasional serta Internasional. Tujuan lain adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar dapat memelihara budaya daerah itu sendiri serta tujuan penting lainnya, jelas Andre.
Peserta pada kegiatan sosialisasi Hasil Kajian Kain Tenun Kabupaten Malaka ini berjumlah 100 orang yang merupakan perwakilan dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi NTT, Dekranasda Provinsi NTT, para pemerhati budaya, komunitas pencinta budaya dan mahasiswa.
Untuk diketahui dalam kegiatan sosialisasi ini juga diisi dengan pemaparan materi terkait Hasil Kajian Kain Tenun Kabupaten Malaka. Bertindak selaku narasumber yaitu Drs. Leonardus Nahak.,M.A, Drs. Sixtus Tey Seran dan yang menjadi moderator adalah Dr.Wenseslaus Gampur, S.Pd.,M.Si. Selain itu dalam kegiatan sosialisasi ini juga dibagikan buku kepada para peserta sosialisasi yakni buku hasil kajian berjudul ‘Tenunan Malaka’. Penulis buku adalah Drs. Leonardus Nahak.,M.A, dan empat orang pengumpul data yaitu Aplinuksi M.A. Asamani,S.Sos,M.Si, Saleha H. Wongso,SE,MM, Megawaty Badjideh,SE dan Feronika Doe Gili. (NA/Tim)