KUPANG.Arahntt.com perigati Hut NTT dines Pendidikan Dan Kebudyaaan Provinsi NTT adakan Pameran Se SMA-SMK NTT
Di hadiri 20 Sekolah Ada Satu yang Terlihat Unik Yaitu, SMA Plus PGRI Mnelalete ,
Di balik perbukitan hijau dan kesunyian desa di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), sebuah karya besar lahir dari tangan-tangan muda berbakat. Siswa SMA Plus PGRI Mnelalete berhasil menciptakan sebuah mobil listrik
Mobil ini menjadi perhatian utama dalam acara Gebyar SMA dan Pameran Produk SMA Tahun 2024 yang diadakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT.
Siprianus Liem, S.Kom, Kepala Sekolah SMA Plus PGRI Mnelalete, mengenang bagaimana mimpi ini dimulai dari obrolan sederhana bersama awak media,Kamis (12/12/2024) Siang
“Kami berpikir, kenapa tidak mencoba membuat mobil listrik? Kami ingin anak-anak di sini tidak hanya bermimpi, tetapi juga bisa menciptakan sesuatu yang nyata,” ujarnya.
Namun,perjalanan menuju realisasi proyek ini tidaklah mudah. Diperlukan waktu satu setengah tahun untuk merakit mobil ini, dari tahap awal pembuatan sasis hingga tahap uji coba.
“Tantangan terbesar kami adalah biaya, terutama untuk baterai. Kami membutuhkan ratusan juta rupiah. Untungnya, ada bantuan jaringan komunikasi dari BPMP yang membantu kami mendapatkan komponen penting ini,” kata Siprianus.
Mobil listrik ini memiliki desain sederhana, tetapi fungsional. Dengan menggunakan daya listrik sebagai sumber tenaga, kendaraan ini ramah lingkungan dan efisien.
Keunggulannya terletak pada pengaturan dua tuas, elektronik dan manual, yang memungkinkan pengemudi untuk menyesuaikan mode berkendara.
“Ini adalah pengalaman pertama kami menciptakan sesuatu seperti ini. Mobil ini menjadi simbol bahwa anak-anak di TTS bisa bersaing dalam inovasi teknologi, meski berada di pinggiran kota,” tambahnya.
Proyek ini melibatkan siswa dari berbagai tingkat. Siswa kelas 10 bertugas pada tahap awal seperti pengelasan dan perakitan sasis, sedangkan siswa kelas 12 fokus pada teknik kelistrikan dan detail akhir.
“Ini adalah proses belajar yang luar biasa bagi kami. Kami belajar tidak hanya soal teknis, tetapi juga bagaimana bekerja sama,” ujar salah satu siswa.
Mobil listrik ini baru merupakan awal. Sekolah ini memiliki visi besar untuk terus menciptakan inovasi di bidang teknologi.
Program unggulan lainnya, seperti multimedia dan kelistrikan, juga menjadi motor penggerak bagi siswa untuk menghasilkan karya terbaik mereka.
“Kami ingin menunjukkan bahwa inovasi tidak hanya milik kota besar. Di sini, di TTS, kami bisa memulai sesuatu yang besar,” ungkap Siprianus.
Mobil listrik karya SMA Plus PGRI Mnelalete menjadi bukti nyata bahwa inovasi dapat lahir dari mana saja, termasuk dari pelosok NTT.
Dengan kerja keras, dukungan, dan mimpi besar, karya ini bukan hanya sekadar mobil, tetapi sebuah inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus bermimpi dan berkarya(tim)