Kupang arahntt.com Ikut membantu pemerintah mempromosikan wisata, Ikatan Motor Indonesia (IMI) Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan adventure ke wisata alam Fatukopa, yang terkenal akan keindahan matahari terbitnya serta bentuk batu yang menyerupai kapal.
Menempuh jarak 166 Kilometer dari Kota Kupang, tim yang dipimpin oleh Ketua IMI NTT Gavriel Novanto itu melewati medan yang cukup sulit. Jalan raya yang sempit dan berlubang hingga jembatan kayu yang sangat licin ketika diguyur hujan.
Kondisi ini tidak membuat tim IMI NTT patah semangat, bahkan ada mobil yang harus menerobos sungai Noebunu yang sedang banjir, untuk sampai dan menikmati keindahan alam Bukit Fatukopa.
Setelah bergelut dengan kondisi alam yang tidak bersahabat sekitar dua jam, tim IMI NTT pun tiba di bukit Fatukopa yang sudah mulai gelap, namun langitnya dipenuhi bintang . Tim kemudian mendirikan tenda camping untuk bermalam disana.
Sambil menunggu subuh untuk sahur bersama, Gavriel Novanto dan tim IMI NTT bercengkrama bersama masyarakat sekitar, yang memenuhi lokasi camping. Bahkan tetua adat disana menceritakan legenda bukit Fatukopa sebagai Bahtera Nabi Nuh.
Diceritakan, nama Fatukopa berasal dari dua suku kata yakni Fatu yang berarti Batu dan Kopa yang artinya Kapal. Sehingga disimpulkan sebagai kapal yang karam, karena jika diperhatikan dari posisi tertentu, bukit ini memang tampak seperti kapal yang karam di daratan.
Masyarakat setempat mepercayainya bukit Fatukopa sebagai Bahtera Nabi Nuh yang karam, walaupun belum ada penelitian khusus tentang bukit ini. Masyarakat setempat menanggap bukit Fatukopa sebagai tempat keramat.
Usai mendengarkan cerita tentang Bukit Fatukopa, Gavriel Novanto mengatakan, bahwa IMI NTT melalui Bidang Mobilitas akan terus mempromosikan wisata alam bukit Fatukopa, maupun tempat wisata lainnya di seluruh NTT dengan kegiatan adventur mobil dan juga motor.
“Kita bermalam di wisata alam bukit Fatukopa sambil api unggun. Setelah itu kita sahur bersama sambil menikmati suasana matahari terbit dari balik bukit Fatukopa,” jelas Gavriel Novanto.
Setelah sahur bersama di bukit Fatukopa, tim IMI NTT kembali menyusuri jalanan sempit dan berlubang, untuk melakukan adventur ke Kecamatan Fatumnasi, untuk mempromosikan cagar alam Fatumnasi sebelum bertolak kembali ke Kota Kupang(tim)