Jakarta ,Arahntt.com -mantan kejari Timor Tengah Utara , DR. Roberth Jimmy Lambila, S. H. M. H, kembali Mengukir sejarah baru dalam institusi kejaksaan di penghujung tahun 2024.
Setelah 7 bulan di tunjuk jadi kajari karanganyar DR. Roberth Jimmy Lambila, S. H. M. H, langsung tancap gas dan berhasil membawa Kejaksaan Negeri (Kejari) Karanganyar menjadi peringkat satu (1) untuk tingkat nasional untuk Kejaksaan Negeri (Kejari) Tipe B.
Kejaksaan Negeri Karanganyar dinobatkan sebagai peringkat satu terbaik tingkat nasional dalam kategori penyelesaian kasus tindak pidana korupsi (Tipikor).
Penghargaan ini diumumkan dalam acara puncak peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2024 yang digelar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia.
Prestasi ini menjadi momen bersejarah bagi Kejari Karanganyar karena untuk pertama kalinya sejak berdiri, lembaga tersebut meraih penghargaan bergengsi di tingkat nasional.
Penyerahan penghargaan berlangsung di Ruang Juang, Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, dan diserahkan langsung oleh perwakilan Jaksa Agung RI kepada Roberth Lambila sebagai Kepala Kejari Karanganyar.
Dalam kategori yang sama, Peringkat 2 diraih oleh Kejari Labuhan Batu, sedangkan Peringkat 3 diraih Kejari Bengkalis.
Capaian ini tidak lepas dari kepemimpinan Roberth Lambila yang baru menjabat sebagai Kepala Kejari Karanganyar pada pertengahan Juni 2024.
Dalam kurun waktu empat bulan, Kejari Karanganyar sukses menyelesaikan delapan perkara tindak pidana korupsi, sebuah pencapaian yang mengukuhkan reputasinya sebagai institusi yang serius dalam penegakan hukum.
Prestasi ini bukan kali pertama bagi Roberth Lambila. Sebelumnya, saat menjabat sebagai Kepala Kejari Timor Tengah Utara (TTU), ia juga berhasil membawa Kejari TTU meraih penghargaan serupa dari KPK pada tahun 2021 dan 2022
Kajari Karanganyar, DR. Roberth Jimmy Lambila, S. H, M. H yang dihubungi media ini menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya kepada seluruh tim di Kejari Karanganyar.
“Ini adalah hasil kerja keras tim yang solid. Kami selalu mengedepankan prinsip ‘super team, bukan superman’. Capaian ini merupakan langkah awal untuk kerja-kerja yang lebih besar ke depannya.
Penghargaan ini sekaligus menjadi tantangan bagi kami, apakah mampu mempertahankan atau bahkan meningkatkan capaian ini,” ujar Roberth, yang juga pernah dinobatkan sebagai Jaksa Terbaik Nasional 2015.
Mantan Kajari TTU ini menambahkan bahwa penegakan hukum tidak hanya tentang angka dan statistik, tetapi juga tentang membangun kepercayaan masyarakat terhadap integritas lembaga penegak hukum.
Kejari Karanganyar di bawah kepemimpinan Roberth telah menunjukkan komitmen kuat dalam pemberantasan korupsi.
Penyelesaian delapan perkara korupsi selama empat bulan terakhir mencakup beragam kasus yang melibatkan penyalahgunaan anggaran publik, program pembangunan, hingga pengadaan barang dan jasa.
Keberhasilan ini tak lepas dari strategi proaktif Roberth yang menekankan pada pendalaman bukti, percepatan penyidikan, dan pendekatan humanis dalam penegakan hukum. Hal ini sejalan dengan visi besar Kejaksaan Agung untuk menciptakan budaya antikorupsi yang lebih kuat di Indonesia.
Prestasi Kejari Karanganyar di bawah Roberth Lambila menjadi inspirasi bagi daerah lain, khususnya bagi Kejari di wilayah Tipe B, untuk meningkatkan kinerja dalam penanganan tindak pidana korupsi.
Dalam pesannya, Roberth juga mengajak semua pihak untuk turut serta dalam pemberantasan korupsi, baik melalui pengawasan penggunaan anggaran maupun edukasi kepada masyarakat.
“Korupsi adalah musuh bersama. Penegakan hukum adalah tanggung jawab kita semua, bukan hanya tugas aparat penegak hukum. Masyarakat yang peduli akan keadilan adalah kekuatan terbesar dalam menciptakan pemerintahan yang bersih,” tutup Roberth.
Dengan pencapaian ini, Kejari Karanganyar semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu lembaga penegak hukum yang terpercaya dan berintegritas tinggi di Indonesia(Tim)