Kupang Arahntt.com DPD II Golkar kembali menggelar Golkar Academy kedua , Partai Golkar NTT kembali menggelar Golkar Academy kedua guna mempersiapkan tim kampanye yang solid terutama kaum perempuan dan millenial.
Ketua Golkar Academy, Acry Deodatus mengatakan Golkar academy kedua ini digelar sejak 14-17 Juni 2024 yang diikuti sebanyak 50 peserta dari provinsi dan Kabupaten/kota.
“Peserta kebanyakan adalah pada ketua bapilu kabupaten dan kota dan berkomitmen menangkan paslon Golkar di Pilkada,” katanya, Kamis, 14 Juni 2024.
Menurut dia, Golkar academy kali ini akan menerapkan beberapa metode, diantaranya metode kasus, demonstrasi dan discovery. “Sekitar 23 topik yang akan dibahas, sehingga bisa diterapkan di masyarakat,” katanya.
Golkar academy kedua ini mengangkat tema “Kaum muda milenial dan perempuan solid dan terkonsolidasi menangkan pilkada paslon Partai Golkar di Pilkada NTT”.
Ketua DPD I Golkar NTT, Melki Laka Lena mengatakan Golkar academy kedua ini merupakan bagian untuk persiapkan secara baik tim kampanye menjelang pilkada, terutama kaum perempuan dan milenial.
“Kaum perempuan dan milenial, sehingga bisa mendapat panggung utama di politik,” katanya.
Dia menambahkan ini juga merupakan bagian agar dalam berkampanye dilakukan secara riang gembira, edukatif dengan mengajak masyarakat untuk menentukan pilihan dengan baik.
untuk memastikan kampanye yang cerdas, tidak perlu intrik negatif dan kampanye hitam. Ini penting di Golkar, kita tidak hanya sekedar menang tapi memberikan pendidikan politik,” kata Melki.
Dia mengaku bahagia dengan hasil pileg kali ini, karena seluruh konfigurasi terkait SARA putus di pileg kali ini. Artinya NTT secara sosiologis sudah semakin terbuka.
“Kita hindari agar politik uang menjadi penentu kemenangan. Kita hindari itu, sehingga orang tidak memilih karena SARA, atau uang. Tapi rekam jejak yabg baik. Punya pikiran kedepan yang baik. Kita semua tolong hadirkan itu di proses pilkada,” pintanya.
Golkar, menurut dia, punya dua metode kampanye pada Pilkada kali ini yakni kampanye udara dan darat. Kampanye udara yakni gunakan sistem digitalisasi atau teknologi.
“Suka atau tidak suka digitalisasi dalam politik sudah harus dilakukan. Dia mencontohkan kemenangan Jokowi-Ahok waktu itu gunakan teknologi untuk menang di Pilkada Jakarta,” katanya.
Saat ini di NTT, katanya, digitalisasi semakin kuat, sehingga tidak hanya kampanye darat. Kampanye digitalisasi itu anak-anak muda(tim)
