Pantai Baru Arahntt.com – Calon Wakil Bupati Rote Ndao, Apremoi Dethan menjadi salah satu juru kampanye saat kampanye Johni Asadoma di Desa Tungganamo, Kecamatan Pantai Baru, Sabtu (28/9/2024).
Begitu tampil, Apremoi langsung bertanya kepada ratusan warga yang memadati tenda, tempat berlangsungnya kampanye tatap muka terbatas.
“Saya mau bekin singkat nama Melki- Johni jadi Melejit, kira-kira cocok atau tdak?, ” tanya Apremoi Dethan dengan suara lantang.
“Cocok, ” jawab warga serentak. “Melejit, artinya gerak lebih cepat, Melki Laka Lena dan Johni Asadoma,” tambah Apremoi, dilanjutkan dengan teriakan yel.. yel.
Apremoi menyebut Melki-Johni dengan suara lantang, langsung disambut warga dengan kalimat ‘Menang, menang, pasti menang”.
Apremoi menyebut lagi, ‘Namor Dua’, langsung dijawab ‘Ayo Bangun Rote’. Selanjutnya, Apremoi menyebut lagi “Melki-Johni’, dan dijawab warga dengan menyebut “Melejit”.
Dia melanjutkan, kata Melejit memiliki makna yang dalam. Melejit artinya Melayani Lebih Jujur dan Adil, dan ini pasangan yang harus kita pilih saat pemilihan gubernur dan wakil gubernur.
Menurutnya, Melki dan Johni adalah orang baik, karena itu, masyarakat perlu memberikan dukungan penuh kepada orang-orang baik.
Melki dan Johni adalah orang-orang pilihan yang hadir untuk melayani masyarakat, bukan datang dilayani. “Dan orang-orang yang punya punya passion untuk melayani itu hanyalah orang-orang pilihan saja,” katanya disambut tepuk tangan warga.
Apremoi mengatakan, saat ini banyak pejabat yang hanya mau dilayani seperti bos, tidak melayani masyarakat yang merupakan tuan mereka. Melki dan Johni tidak seperti itu, tetapi mereka datang untuk melayani masyarakat. “Ini baru calon wakil bupati,” kata seorang warga disambut tepuk tangan, mengapresiasi orasi Apremoi.
Apremoi Dethan adalah calon wakil bupati Rote Ndao dari paket Ita Esa yang juga diusung oleh partai politik yang sama, pengusung Melki dan Johni, serta parpol pengusung presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo-Gibran.
Dia juga menegaskan bahwa Johni Asadoma bukan orang lain, tetapi putra Rote. Ibunda Johni, Magdalena Amalo/Tulle berasal dari Peto, Desa Maubesi, Kecamatan Rote TengahTengah, sehingga perlu didukung dan dipilih saat pilkada.
Sebagai Mantan Kapolda NTT, sambung Apremoi, Johni dan Melki paham persoalan NTT, sehingga keduanya sudah paham apa yang perlu dilakukan untuk NTT.
“Pilih gubernur dan wakil gubernur itu yang sudah tahu apa yang dia buat ketika terpilih, dan tahu apa yang sedang dialami oleh masyarakat kecil,” katanya saat berorasi. “Jangan pilih pemimpin yang berlagak bos,” sambungnya.
Harus Tegak Lurus
Apremoi mengatakan, impian mewujukan perubahan di Rote Ndao dan Provinsi NTT akan jadi kenyataan.
Untuk itu, dia mengajak masyarakat Rote Ndao bersatu untuk memilih Melki-Johni sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor urut 2, dan Paulus Henuk -Apremoi Dethan sebagai calon bupati dan wakil bupati Rote Ndao nomor urut 1.
“Untuk mewujudkan perubahan itu ada di tangan bapak dan mama. Presiden, kita memenangkan orang terbaik, maka provinsi juga kita memenangkan orang terbaik, apalagi Kabupaten Rote Ndao,” ujarnya berapi-api.
Sementara itu, dalam orasinya, Johni Asadoma mengatakan, jika Melki-Johni terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur, persoalan yang selama ini melekat pada masyarakat setempat, pasti dituntaskan.
Selain itu, masalah pendidikan juga akan diberikan perhatian serius seperti sarana dan prasarana hingga gaji guru honor sekolah swasta. “Sekolah swasta punya peran besar dalam mencerdaskan bangsa, tapi gaji guru-guru honor sangat rendah,” kata Johni.
Johni juga menyinggung soal destinasi wisata di Pulau Rote, perlu dibenahi agar bersaing dengan daerah lain sekaligus menarik lebih banyak lagi wisatawan yang berkunjung ke Rote.
Menurutnya, Rote sudah memiliki destinasi wisata Nemberala yang sudah dikenal luas, tetapi obyek wisata lainnya perlu diberikan perhatian serius, seperti lokasi wisata Mulut Seribu di Kecamatan Landu Leko. (*/tim)