Kupang,Arahntt.comTim Kerja Komisi X DPR RI Berkunjung ke UPTD museum NTT pada sabtu 07-12-2024
Rombongan tiba pada pukul 09:00 dan di sambut oleh tarian hedong dari adonara dan di sambut oleh kepala Dines pendidikan dan Kebudayaan provinsi NTT Ambrosius Kodo dan Kepala UPTD Museum NTT Aplinus Asamani
Rombogan yang hadir terdiri dari Wakil Ketua Komisi X Maria Yohana Esthi Wijayanti, Anggota DPR R Komisi X Dapil NTT (Anita Gah), dan sejumlah anggota DPR RI Komisi X Dapil Provinsi lain,
Tujuan kunjungan ini guna melakukan pengawasan dan melihat langsung apa sja peninggalan dan koleski yang ada di museum NTT”Ungkap My esti wijayanti FPDIP
Sementara itu dalam sambutan nya Maria Yohana Esthi Wijayanti, menyatakan bahwa tim kunker ke NTT kali ini lengkap dengan ketua tim banggar, dan pasti akan memperjuangkan sejumlah kepentingan di NTT. Terutama untuk pendidikan NTT, termasuk Museum, Esthi berharap pemda.NTT ikut berkontribusi dan memperhatikan kebutuhan dan kepentingan di daerah terutama dalam masalah anggaran untuk penyelenggaraan musem.
“Anggaran APBD 30% untuk pendidikan ditahun 2024 Rp2 T, namun untuk Museum hanya Rp450 juta sangat tidak memadai. Seharusnya bisa dialokasikan lebih besar untuk museum. Namun kami mengerti jika kadis menyatakan karena fiskal dan kemampuan daerah yang kecil. Tapi kami akan mencoba memperjuangkan ke pusat. Namun semua tergantung kesiapan daerah, terutama museum mempersiapkan perencanaan dan usulan. Juga kepada Bu Anita sebagai perwakilan daerah NTT harus gigih memperjuangkannya di pusat.” Ujar Esthi
Aplinuksi Asamani menjelaskan bahwa Museum NTT sudah didirikan sejak tahun 1977 dan kini sudah berada di bawah naungan Dinas Pendidikan NTT.
“Kami punya tujuh ribu empat ratus tujuh puluh enam koleksi dengan lebih koleksi dan terbagi dalam sepuluh jenjs koleksi. Dan Museum NTT telah membuat berbagai kegiatan yang bersifat publikasi, pendidikan masyarakat, pendidikan karakter, dan menjadikan museum NTT sebagai museum yang terkelola dan bisa diakses oleh semua masyarakat di NTT bahkan dunia.” Kata Aplinuksi.
Dan musem NTT terus bergerak naik hingga saat ini kita mempunyai beberapa koleksi untuk dipamerkan.
Alokasi anggaran yang terbatas juga disentil Aplinuksi, bahwa selama ini Museum bergerak dengan DAK non fisik sejak tahun 2020 yang sangat membantu. Karenanya ia minta dukungan pusat.
Aplinus membeberkan bahwa Museum Daerah Provinsi NTT saat ini sedang mengembangkan master plan kawasan museum seluas 3 hektar dengan anggaran DAK sebesar Rp2M dari APBN (2024) dan tahun 2023 dari APBD Museum NTT peroleh Rp7M dan pada tahun 2024 Rp450Juta.
Sementara itu, Samsyul Hadi Kemendikbud RI dan Perwakilan Kemenpora RI menyatakan sebenarnya itu sudah menjadi perhatian Kemendikbud.RI dalam rangka percepatan pemajuan dan pengarusutamaan kebudayaan, khususnya kekayaan budaya yang didalamnya ada cagar budaya dan warisan budaya sebagai potretnya museum, sudah mendorong semua museum provinsi dengan alokasi anggaran, fasilitas sarpras. Namun semua tergantung kesiapan pemda provinsi.
“Saya melihat untuk museum daerah ini, perhatian pemda NTT masih kurang. Karena dari anggaran Rp2T di Dinas untuk Museum hanya Rp450 juta. Sementara dana DAK yang dikucurkan milyaran rupiah. Dalam hal ini semoga kebijakan pak menteri ke depan perlu adanya anggaran pendamping museum di daerah masing-masing sehingga kekayaan budaya daerah NTT bisa mewakili semua kabupaten. Kami harapkan kekayaan budaya setiap kabupaten bisa mengisi di museum provinsi. Sebenarnya ini kembali kepada kreatifitas dari Kepala Museum dan kebijakan pemerintah daerah. Sebenranya kabupaten Sumba Timur, Adonara, bisa menyumbang aset sedikit sebagai potret keragaman budaya di NTT, jadi kaya dan beragam.” Ujar Samsyul.
Terkait rencana digitalisasi Museum, Samsyul menyatakan dukungannya dan berharap bisa diinisiasi oleh pemprov NTT. Karena pihaknya hanya sebagai stimulus lantaran kegiatan mereka non fisik yakni berupa kegiatan.
“Kedepan Museum Provinsi di NTT menjadi perhatian kami di Kemendikbud.RI dan anggota dewan di DPR RI karena pemajuan dan pengarusutamaan kebudayaan di semua sektor sesuai Amanat UUD dapat segera terwujud. Kami berharap pemda Provinsi ada anggran pendamping yang setara dengan DAK yang kami berikan. Sehingga penataan Museum sebagai wajah provinsi NTT lebih nampak ke permukaan. Untuk saat ini wajah Museum NTT masih jauh dari layak ya, namun kita kembali melihat kemampuan daerah dengan anggaran pendidikan untuk pemda NTT Rp2 Triliun, di Museum hanya dikasih Rp450juta, itu jomplang sih menurut saya. Dengan adanya Kementerian Kebudayaan maka akan ada Dinas Kebudayaan dan lebh fokus mengurus kebudayaan.” Ungkap Samsyul.
Syamsul Hadi mengungkapkan bahwa tahun 2034 dikucurkan dana sebesar Rp11.531.156 miliar untuk pengelolaan taman budaya dan untuk museum sebesar Rp13.177.000 miliar sehingga total anggaran darintahun 2019-2025 sebesar Rp25.308.150 miliar.
“Permasalahan anggaran dukungan bagi Museum di semua provinsi terkait pemajuan budaya adalah pemda seharusnya bisa memberikan dukungan anggaran pendamping dari provinsi. Di akhir tahun anggaran 2024 banyak provinsi ajukan anggaran tinggi yakni sekitarvRp1-2 m. Dan ini diketok DPR RI di realisasi anggaran, di tahun 2024 anggaran Dikbud mencapai Rp2T. Jika ada dana pendamping Rp1,5 sampai Rp2 M dari pemprov dan ditambah Dana DAK Rp2 M, maka museum akan diurus dengan baik. Museum akan lebih bagus.” Harapnya.
Samsyul juga menjanjikan untuk peningkatan SDM pengelola Musem, “Mendibud untuk perspektif ke depan, berharap tenaga Taman Budaya dan Museum itu sesuai dengan kompetensi. Sementara faktanya sdm museum dan taman budaya adalah limpahan dari satker lain. Karena itu dengan adanya dana pendamping diharapkan akan ada peningkatan kapasitas sdm.” Ujarnya.
Anita Gah yang saat itu hadir berjanji akan mendorong dan memperjuangkan anggaran transfer daerah untuk pengembangan Museum asalkan Kepala Museum dapat segera menyusun dan mengajukan rencana pemgembangan museum apa saja yang segera akan dilakukan hingga 2029.
“Dana Rp100 M saja mudah untuk diperjuangkan asalkan rencana kerjanya jelas sesuai skala prioritas. Pak Kamus segera berikan ke saya perincian perencanaannya ya.” Ujar Anita yacoba Ga
Dari hasil kunjungan Tim Kerja Komisi X PDR RI setelah berdialog, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Ambrosius Kodo menjanjikan beberapa hal sesuai kebutuhan Museum yakni peningkatan Dana DAK untuk pembangunan kawasan Museum sesuai master plan, digitalisasi museum dan peningkatan kapasitas SDM dan pengelola Museum
Ia juga bersyukur atas kunjungan ini dan berharap atas sentuhan pemerintah pusat nanti bisa membawah perubahan terhadap perkembagan museum NTT,
Ia juga menambahkan bawah lewat kunjugan komisi X DPR RI ini bisa di tingkatkan lagi DAK dan perhatian lebih terutama Infrastruktur di museum NTT”Ungkap Mantan Kadis BPNP NTT(tim)